�Ilmu agama dapat, Ilmu dunia pun dapat!�
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengakar di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Pondok pesantren sudah ada sejak lama di Indonesia, bahkan sebelum lembaga pendidikin modern ada. Berdirinya pesantren berawal dari masuknya ajaran Islam ke tanah Indonesia yang dibawa oleh para da�i, mubaligh dan wali dari luar negeri.
Pondok pesantren merupakan wadah pendidikan yang mempunyai kurikulum dan sistem terbaik. Tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu ukhrawi, pesantren juga mengajarkan ilmu-ilmu duniawi.
Namun banyak orang yang salah kaprah memaknai arti pesantren. Kebanyakan image yang beredar di masyarakat mengatakan bahwa pesantren itu kuno, radikal, dan sebagainya. Namun fakta-fakta tersebut dipatahkan oleh banyak orang. Karena banyak petinggi negeri ini merupakan jebolan pesantren, salah satunya mantan Presiden Alm. Abdurrahman Wahid.
Berikut beberapa daftar Pondok Pesantren terbaik di Indonesia. Tapi jangan salah faham dulu, maksud terbaik di sini adalah berdasarkan popularitas. Sebab, semua pesantren rata-rata sama terbaiknya, hanya saja sebagian pesantren memang kurang populer.
1. Pondok Pesantren Modern GONTOR
Podok Pesantren Gontor berdiri pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur. Podok ini didirikan oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari, yaitu KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie dan KH Imam Imam Zarkasy yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
Pondok Pesantren Gontor merupakan pelopor dan inovator pesantren modern, yang dulunya bernama Ponpes Darussalam Gontor. Pesantren modern ini yang terinspirasi dari Sir Syed Ahmad Khan founder Aligarh Muslim University, India yang melakukan modernisasi pendidikan Islam.
Sistem yang dipakai di Pondok Modern Gontor berjalan dengan baik dan sangat sukses. Karena hal itu, saat ini banyak pesantren-pesantren di Indonesia menerapkan sistem yang sama dengan yang di pakai Pondok Gontor.
Pondok ini memiliki ciri khas yaitu menerapkan kedisiplinan yang tinggi dan pembiasaan dalam mengucap bahasa Arab dan Inggris untuk digunakan dalam bahasa sehari-hari. Selain itu kerapihan mengenakan pakaian dan selalu memakai dasi saat bersekolah juga merupakan ciri khasnya.
Pada awalnya Pondok Pesantren ini hanya memiliki satu wadah pendidikan yaitu Tarbiyatul Athfal (setingkat dengan taman kanak-kanak). Beberapa tahun kemudian Pondok ini mendirikan Kulliyatul Mu�alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan Sekolah Menengah, disusul dengan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
2. Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
Salah satu pesantren terbaik di Indonesia adalah pondok pesantren Sidogori di Pasuruan. Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman yang berasal dari Cirebon. Beliau mendirikan pesantren ini bersama dengan Kyai Aminullah.
Ada beberapa versi mengenai tahun pendiriannya, ada pendapat yang mengatakan pada tahun 1745. Dan versi inilah yang dijadikan patokan untuk merayakan hari jadi mereka. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren tertua di Indonesa yang masih eksis dan terus berkembang.
Di zaman modern ini, pesantren ini tetap mempertahankan sistem pendidikan salaf murni yang mengkaji ilmu agama. Pesantren ini juga terkenal sebagai pesantren yang berhasil mandiri secara finansial berkat berbagai bisnis yang dibangun oleh yayasan pesantren seperti waralaba minimarket (Mart) yang bernama Koperasi Sidogiri, lembaga keuangan yang bernama BMT (baitul Mal Wat Tamwil), serta masih banyak usaha lainnya.
Para pengurus pesantren ini berkomitmen mempertahankan sistem pendidikan Madrasah Diniyah (MD) sampai tingkat Ma�had Ali (Universitas) yang bernama Tarbiyatul Mu�alimin.
3. Pondok Pesantren Langitan, Tuban
Pesantren ini termasuk salah satu lembaga islam tertua di Indonesia, yang berdiri pada tahun 1852. Pesantren ini terletak di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Luas komplek wilayah Pesantren ini sekitar 7 hektare.
Kyai Abdullah Faqih yang sempat memimpin pesantren ini adalah seorang ulama kharismatik, bahkan hingga pejabat-pejabat tinggi di negeri ini pun segan kepada beliau.
4. Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri
Pesantren Lirboyo berdiri pada tahun 1910, tepatnya di Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa timur. Kata �Lirboyo� diambil dari nama sebuah desa, di desa inilah berdiri pondok pesantren yang banyak dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Lirboyo.
Kyai Sholeh yang berasal dari desa Banjarmelati, memprakarsai berdirinya pesantren ini, yang kemudian di lanjutkan oleh salah satu menantunya KH. Abdul karim yang berasal dari Magelang, jawa tengah.
Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh dalam bidang agama, maupun saleh sosial.
5. Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang
Pesantren Tebuireng merupakan salah satu pesantren terbesar di Kab. Jombang. Pesantren ini didirikan pada tahun 1899 oleh salah satu ulama besar yaitu KH. Hasyim Asy�arie. Kyai Hasyim Asy�ari dikenal sebagai sosok ulama kharismatik sekaligus pendiri organisasi Ulama (NU).
Disamping pelajaran ilmu syari�at, bahasa Arab dan Agama islam, pondok pesantren ini juga memasukan pelajaran umum kedalam struktur pembelajarannya. Pesantren Tebuireng sudah sangat banyak memberikan kontribusi terhadap masyarakat indonesia. Terutama di dalam dunia pendidikan indonesia.
KH Abdurrahman alias Gusdur menjadi presiden RI ke empat dan yang pertama berasal dari kalangan santri. Beliau adalah cucu dari Kyai Hasyim Asy�ari.
6. Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang
Pesantren Al-Anwar didirikan pada tahun 1967 oleh KH. Maimun Zubair. Pesantren ini terletak di desa Karangmangu, Sarang Rembang Jawa Tengah. Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis oleh KH. Ahmad Syuaib dan KH. Zubair Dahlan. Kelompok pengajian tersebut pada awalnya dilaksanakan di mushalla. Pada perkembangan selanjutnya kedua perintis tersebut mendirikan tiga komplek bangunan, yaitu komplek A, B dan C.
Komplek A dikembangkan menjadi PP Al-Anwar oleh KH. Maimun Zubair, putra KH. Zubair Dahlan. Sedangkan komplek B dikembangkan oleh KH. Abdul Rochim Ahmad menjadi PP Ma�hadul Ulumis Syar�iyah.
Latar belakang pendirian pondok tersebut adalah untuk melanjutkan kegiatan pengajian dan juga keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan.
Perkembangan jumlah santri Pondok Pesantren Al-Anwar yang cukup pesat. Sistem pendidikan yang diterapkan adalah sistem salafiyah di mana para santri diwajibkan mengikuti pengajian Masyayeh atau ustadz, baik dengan pendekatan sistem bandongan (bersama-sama) maupun sorogan (individual). Santri juga harus mengikuti pendidikan Muhadloroh atau Madrasah Ghozaliyyah, sampai tingkat aliyah, dan melanjutkan pada PPTM (Ma�had �Aly) yang mana jenjang pendidikannya adalah dua tahun.
7. Pondok Pesantren La Tansa, Banten
Pesantren La Tansa terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pendiri Pesantren ini adalah Drs. K.H. Ahmad Rifa�i Arief (Almarhum) yang bertindak sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu.
Setelah Drs. K.H. Ahmad Rifa�i Arief wafat, kepemimpinan Pesantren La Tansa diambil alih oleh K.H. Sholeh, S.Ag, MM dan K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA. Pesantren ini berada dibawah naungan lembaga Yayasan La Tansa Mashiro.
8. Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Banten
Pesantren Daar El-Qolam didirikan pada 20 Januari tahun 1968 oleh H. Qasad Mansyur dan Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief. Pesantren ini terletak di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang Banten.
Pada tanggal 15 Juni tahun 1997 Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief sebagai pendiri sekaligus figur pesantren ini meninggal dunia. Kemudian pesantren ini diamanatkan kepada K.H. Adrian Mafatihullah Karim, Hj. Enah Huwaenah dan K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin.
9. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin, Cilacap
Pesantren Al Ihya Ulumuddin didirikan pada tanggal 24 Nopember 1925 oleh KH. Badawi Hanafi. Pesantren ini terletak di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Pesantren ini juga sering disebut dengan Pesantren kesugihan.
Setelah KH. Badawi Hanafi, Pesantren ini diamanatkan kepada putranya yaitu KH Chasbulloh Badawi dan KH Ahmad Mustholih.
10. Pondok Pesantren Al Mukmin, Sukoharjo
Pesantren Al Mukmin ini didirikan pada tahun 1974 oleh �enam serangkai�, yaitu Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba�asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase dan Hasan Basri.
Pesantren ini terletak di Ngruki, Solo, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Unit dakwah dari pesantren ini awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.
11. Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro
Pesantren Al Fatah merupakan salah satu pesantren yang sedang tumbuh pesat. Pesantren ini terletak di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Secara fisik akan banyak dijumpai beberapa bangunan permanen yang cukup sederhana, terutama rumah-rumah para Ustadz.
Salah satu kelebihan pesantren ini adalah, kebersihan lingkungan dan paling utama kebersihan kamar mandi dan ketersediaan air bersih. Luar biasa. Walhasil tidak ada tradisi �jarban�/ korengan/penyakit gatal yang biasanya menjadi syarat bagi santri.
12. Pondok Pesantren Al-Khoirot, Malang
Pesantren Al-Khoirot didirikan pada tahun 1963 oleh KH. Syuhud Zayyadi. Dari segi usia pesantren ini terbilang masih muda di bandingkan dengan pesantren lain. Pesantren ini terletak di Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sistem pendidikan yang diberlakukan di pesantren ini adalah sistem pendidikan salaf murni, yaitu pengajian kitab kuning klasik dengan metode sorogan, wetonan, dan bandongan.
Saat ini sistem pendidikannya mulai berkembang dengan diperkenalkannya pendidikan formal madrasah diniyah, madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA) yang statusnya diakui pemerintah dan lulusannya dapat melanjutkan studi ke sekolah manapun baik negeri atau swasta, dalam negeri atau luar negeri.
13. Pondok Pesantren Buntet, Cirebon
Pesantren Buntet berdiri sejak tahun 1785, sehingga menjadikannya salah satu pesantren tertua di Indonesia. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren yang sangat terkenal di Jawa Barat dan menjadi pelopor pesantren lain di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
Banyak pengasuh pesantren di ketiga provinsi tersebut yang merupakan alumni dari Pesantren Butet.
14. Pondok Pesantren Al Khairaat, Palu
Pesantren Al Khairaat didirikan pada tahun 1963 oleh Habib Idrus bin Salim Al Jufri. Di wilayah Sulawesi, Pesantren al-Khairaat merupakan lembaga pendidikan Islam paling populer. Yayasan Al Khairaat kini terdiri dari TK, SD, SMP,SMA, SMK,MI, MTS, MA hingga Universitas.
Lembaga-lembaga pendidikan Islam Al-Khairaat berpusat di Kota Palu dan menyebar ke daerah sekitar, menjadikannya sebagai pintu gerbang dakwah Islam di Kawasan Timur Nusantara.
15. Pondok Pesantren Musthafawiyah, Sumatera Utara
Pesantren Musthafawiyah didirikan pada 12 November 1912, oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily. Pesantren ini biasa disebut dengan Pesantren Purba baru. Pesantren ini terletak di Desa Tanobato, Kabupaten Mandailing Natal.
Pesantren ini merupakan salah satu pesantren yang lengkap sarana pendidikan formalnya Pesantren ini mempunyai lembaga pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi dengan berbagai jurusan baik di bidang sains seperti kesehatan (STIKES) dan teknologi informasi (STT Nurul Jadid). Di pesantren ini juga terdapat ma�had aly dan tahfidz Al-Quran.
16. Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo
Pesantren Nurul Jadid didirikan pada tahun 1950 oleh KH. Zaini Munim. Pesantren ini terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa timur.
Zaini Munim datang ke desa Karanganyar sebenarnya bukan untuk mendirikan pesantren, tapi untuk mengisolir diri dari kekejaman kolonial Belanda. Namun, isyarat dari KH. Hasan Sepuh Genggong membuat beliau membuka mata dan akhirnya mendirikan pondok di wilayah ini.
17. Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta
Pesantren Darunnajah adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang dirintis sejak tahun 1942. Pesantren ini didirikan pada 1 April 1974 oleh (Alm) KH. Abdul Manaf Mukhayyar dan dua rekannya (Alm) KH. Qomaruzzaman dan KH. Mahrus Amin.
Pesantren Darunnajah terletak di Jalan Ulujami Raya, nomor 86, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Pesantren ini menerapkan sistem kurikulum yang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa Arab dan Inggris secara intensif.
18. Pondok Pesantren Rasyidiah Khalidiah, Kalimantan Selatan
Pesantren Rasyidiah Khalidiyah yang biasa disingkat RAKHA ini didirikan pada 13 Oktober 1922. Pesantren ini didirikan oleh Tuan Guru K.H Abdurrasyid, alumnus Universitas Al Azhar Cairo dari tahun 1912-1922.
Pesantren awalnya bernama Arabische School dan berawal dari sebuah rumah sederhana yang terletak di Desa Pakapuran Amuntai, Kalimantan Selatan. Pesantren ini sangatlah terkenal di Kalimantan.
19. Pondok Pesantren Asy Syafi�iah Nahdatul Wathan, Lombok
Pesantren ini didirikan oleh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atas perintah dari gurunya, Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath (Mekkah).
Pada tahun 1934 ia tiba di pulau Lombok, lalu mendirikan Pondok Pesantren Al- Mujahidin. Kemudian pada 22 agustus 1937, beliau kembali mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathon Diniyah Islamiyah (NWDI) yang peserta didiknya khusus untuk laki-laki. Pada 15-21 April 1943, beliau kembali mendirikan madrasah yang bernama Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) untuk kaum perempuan.
Dua Madrasah ini merupakan lembaga pendidikan islam pertama yang berdiri di Pulau Lombok, dan dari dua madrasah itulah Pesantren Asy Syafi�iah Nahdatul Wathon lahir.
20. Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Madura
Pesantren Darul Ulum Banyuanyar didirikan pada tahun 1787 oleh KH. Itsbat bin Ishaq. Pesantren ini termasuk pesantren tertua di Madura. Pesantren ini didirikan diatas sebidang tanah yang sempit dan gersang yang kemudian disebut dengan �Banyuanyar�.
Penamaan �Banyuanyar� ini atas dasar penemuan sumber mata air yang cukup basar oleh KH. Itsbat yang tidak pernah surut sampai sekarang. Setelah KH. Itsbat wafat, beliau maninggalkan amanah agar lokasi pesantren kecilnya dikembangkan menjadi Pondok Pesantren yang representatif dan mampu menjawab segala tantangan zaman.
Demikian 20 Pondok Pesantren terbaik di Indonesia. Dimanapun pondok pesantrennya itu sama saja, yang penting niatnya sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu Agama, Insyaallah berkah. Jika ada saran, kritik atau tambahan bisa ditulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber:kawasannusantara.com