Berikut ini sebuah video tentang pengalaman sebuah keluarga berpuasa di Finlandia. Setiap tahunnya selama beberapa minggu, ada saatnya Finlandia utara mengalami fenomena "matahari tengah malam" dan menjadi negara tanpa matahari terbenam. Maksudnya, matahari masih akan bersinar terang meski jam sudah menunjukkan tengah malam. Dan pada tahun 2015 lalu, waktu tersebut bertepatan dengan bulan Ramadan.
Tinggal di negara dengan fenomena beberapa minggu hidup bersama matahari yang tak pernah terbenam (yang bertepatan dengan bulan Ramadan), akhirnya membuat keluarga Mohammed ini memutuskan untuk mengikuti fatwa menyesuaikan waktu berpuasa dengan negara Islam terdekat.
Pria dalam video tersebut, Mohammed menjelaskan kalau waktu berpuasanya mengikuti waktu Turki. Jadi tidak makan dan tidak minum mulai dari pukul 3 dini hari hingga pukul 9 malam.
Tapi saat tanggal 8 Juli 2015 tiba (saat masih masuk bulan Ramadan), matahari mulai kembali terbenam. Namun, waktu terbenamnya hanya 55 menit saja. Fenomena tersebut pun kemudian mempengaruhi durasi berpuasa masyarakat di sana.
Mohammed kemudian mengatakan kalau waktu berpuasa kemudian berubah. Puasa dimulai pukul 01.35 dan waktu berbukanya pukul 24.48. Dengan kata lain, durasi berpuasa mencapai 23, 5 jam. Sehingga dalam waktu kurang dari satu jam tersebut, mereka akan makan buka sekaligus makan sahur untuk hari berikutnya.
Keluarga, teman, dan kerabat Mohammed yang tinggal di Bangladesh tak percaya kalau dirinya bisa puasa lebih dari 20 jam sehari. Tapi kemudian pria tersebut kalau ternyata dirinya sanggup dan baik-baik saja.
Wah, tak terbayangkan ya puasa lebih dari 20 jam seperti itu. Puasa memang tak sekadar menahan lapar dan haus saja. Tanpa niat yang kuat, rasanya tak bakal mudah untuk berpuasa selama itu.
Semoga bulan Ramadan kali ini jadi bulan yang lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya, ya Ladies. Kita lakukan yang terbaik dalam menunaikan ibadah puasa kali ini.