Ada pertanyaan mainstream yang sering dilontarkan masyarakat yaitu apakah kalau sudah mengatur pola makan sudah tidak diperlukan berolahraga? atau sebaliknya kalau sudah berolahraga apakah diperbolehkan makan sembarangan?
Pola makan yang baik dan benar sangat berbeda dengan olahraga. Pola makan yang baik dan benar (diet yang benar) itu lebih mengarah pada upaya untuk mencegah bertambahnya penyakit (walaupun beberapa zat gizi dan non gizi juga memperbaiki sel tubuh).
Sementara olahraga sendiri lebih berperan mengambil penyakit Anda dengan cara yang unik, baik itu dengan membuang toksin lewat keringat, membakar sisa gula dan lemak darah, atau pun mengaktifkan sendi-sendi Anda.
olahraga dapat meringankan penyakit
Intinya, olahraga yang teratur dengan disertai pola makan yang baik dan benar akan membuat Anda tidak sakit dan mengembalikan kondisi awal kalau Anda sedang sakit.
Jadi olahraga yang baik dan teratur dengan disertai diet yang benar wajib dilakukan bagi siapa saja, baik yang sakit atau pun yang sehat, yang tentunya dengan kaidah dan batasan yang jelas (terprogram).
OLAHRAGA UNTUK KOLESTEROL
Olahraga apa pun seharusnya bisa menurunkan kolesterol Anda, terutama kolesterol jahat (LDL). Bila Anda sedang menjalankan terapi penurunan kadar kolesterol, maka bergantung pada obat penurun kolesterol saja tanpa pengaturan pola makan dan olahraga adalah tindakan sia-sia.Program penurunan kolesterol harus dilakukan secara multidisiplin. Perubahan gaya hidup merupakan lini pertama dalam program penurunan kolesterol jahat.
Gaya hidup ini meliputi menghindari makanan tinggi kalori dan sumber kolesterol, serta menggantinya dengan makanan sehat dan sumber serat.
Gaya hidup lain yang harus dimodifikasi adalah berolahraga. Bagi Anda yang memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti kegemukan, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, dan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga, maka olahraga ringan sepeti jalan kaki, lari pagi dan sejenisnya sangat disarankan.
OLAHRAGA UNTUK DIABETES
Olahraga merupakan hal penting yang sebaiknya dilakukan oleh penderita diabetes. Apabila dilakukan secara benar dan terukur, olahraga dapat menstabilkan kadar gula darah, bahkan bisa menjadi pengganti obat.Olahraga yang dinilai tepat untuk diabetes adalah latihan beban. Hal ini karena latihan tersebut mampu meningkatkan massa otot tubuh. Akan tetapi, latihan beban jangan hanya diartikan angkat beban saja melainkan juga latihan-latihan yang menggunakan beban tubuh sendiri seperti sit up atau push up.
Penderita diabetes juga butuh olahraga
Meskipun demikian, penyakit diabetes tipe 2 mempunyai kontraindikasi terhadap olahraga. Apabila kadar gula darah sedang tinggi sekali (di atas 250 mg/dL), maka penderita sebaiknya tidak berolahraga berat dulu dan kadar gulanya diturunkan terlebih dulu hingga angkanya di bawah 200 mg/dL.
Mengapa harus diturunkan terlebih dulu?
Apabila tidak diturunkan terlebih dulu, maka penderita berisiko mengalami gangguan metabolik yang disebut ketosis. Kondisi ini sangat berbahaya dan si penderita bisa mengalami kolaps.
Selain itu, olahraga juga seharusnya diposisikan menjadi gaya hidup, bukan hanya dilakukan untuk sementara waktu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita diabetes yang berolahraga secara rutin akan terhindar dari komplikasi penyakit diabetes. Buktinya, ibunda saya dulu juga mengalami diabetes. Kadar gulanya sampai 500 lebih dan kaki pun sudah sampai taraf lubang. Akan tetapi, dengan terapi jus serta olahraga, sekarang kondisinya kembali sehat. Lukanya mengering dan sudah bisa beraktivitas normal.
OLAHRAGA UNTUK DARAH TINGGI
Perawatan pada hipertensi semestinya dilakukan secara non-farmakologi. Upaya non-farmakologi yang lebih bermasyarakat adalah olahraga aerobik. Alasannya karena pelaksanaannya. mudah, murah meriah, aman, dan tentunya bermanfaat.Baca juga : Bagaimana Cara Olahraga Pagi Yang Benar?
Banyak bentuk olahraga aerobik yang dapat ditempuh oleh para pasien hipertensi, mulai dari jalan cepat, joging, senam aerobik, dan lainnya yang dilakukan secara sukarela dan sesuai dengan minat pelakunya terhadap macam olahraga aerobik.
OLAHRAGA UNTUK ASAM URAT
Peradangan sendi pada penyakit asam urat biasanya berupa pembengkakan yang disertai rasa nyeri yang timbul pada bagian bagian tubuh tertentu seperti lutut, jari kaki, siku, pergelangan kaki, dan juga pergelangan tangan.Rasa nyeri ini muncul secara tiba-tiba sehingga sering menyebabkan penderita asam urat sulit bergerak.
Oleh karena itu, olahraga yang membutuhkan kelincahan atau gerakan-gerakan yang terlalu energik sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Jenis olahraga yang sebaiknya dilakukan adalah olahraga yang mudah dilakukan, namun tetap bermanfaat seperti jalan kaki dan senam ringan.
PERSIAPAN BEROLAHRAGA
Untuk berolahraga harus disiapkan beberapa hal, terutama fisik Anda. Beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan untuk berolahraga antara lain :- Demam
- Sakit gigi
- Sakit kepala
- Menstruasi awal (terutama yang terlalu banyak)
- Sakit perut
- Diare